5 Tips Ampuh Manajemen Finansial Pribadi

Solusis, pasti kenal dong dengan konsultan finansial atau keuangan pribadi? Iya, orang yang di bayar untuk secara khusus mengatur dan menganalisa kondisi keuangan seseorang. Kok bisa, ya, sampai butuh seorang konsultan keuangan? Tentu banyak faktor yang mendorong. Mungkin memang sudah banyak aset pribadi yang harus dikelola, dianalisis, dan ditentukan keputusan finansialnya selama satu jangka waktu kedepan. Mungkin juga seseorang tersebut buth bantuan dalam mengontrol arus keluar masuk uang ke dalam rekening pribadinya. Atau, mungkin butuh rekomendasi dalam memilih produk investasi yang paling tepat dengan kondisi keuangan yang ada. Pokoknya bermacam-macam deh, alasan seseorang mempekerjakan konsultan keuangan pribadi.

Nah, ngomong-ngomong tentang manajemen finansial pribadi, tidak dapat dipungkiri kalau hal tersebut memanglah sesuatu yang susah-susah gampang. Sering kali, uang yang kita terima baik dari keuntungan bisnis ataupun gaji pekerjaan kita hanya lewat begitu saja tiap bulannya. Mungkin bahkan tanpa sadar pengeluaran yang kita lakukan lebih besar dari gaji yang kita terima. Paling bahaya adalah saat kita menerima sejumlah besar uang yang tidak biasanya terjadi, dalam bentuk bonus, misalkan. Tentu kita bingung, dong, harus diapakan uang ini? Setelah ditimbang-timbang, tanpa sadar akhirnya uang tersebut hanya habis untuk kebutuhan yang kurang penting.

Solusis, mengatur keuangan pribadi memang tricky, namun bukan berarti tidak dapat dilakukan tanpa bantuan konsultan keuangan profesional. Yuk simak artikel berikut untuk beberapa langkah sederhana dalam mengatur keuangan pribadi agar kita mencapai kondisi dan mengambil keputusan finansial yang lebih baik!

1. Rencanakan dan Patuhi Rencana


Paling pertama dan paling penting, adalah mempunyai rencana keuangan. Seperti yang Solusis mungkin sadari, sebenarnya pengeluaran yang terjadi dari bulan ke bulan tidak jauh berbeda, dan dapat dikategorikan. Sebagai contoh, kamu bisa membagi pengeluaran menjadi pengeluaran tetap seperti sewa rumah, transportasi, maintenance kendaraan, pajak, dan lain-lain. Sisanya, kamu bisa sisihkan untuk tabungan, investasi, dan dana darurat. Sisa dari uang tersebut barulah digunakan untuk kebutuhan lain-lain seperti hiburan pribadi, dan lainnya. Biasanya, kamu bisa menggunakan rasio 50%:30%:20% untuk kebutuhan-kebutuhan di atas. Namun sesuaikan dengan kondisi kamu juga, ya!

2. Catat pengeluaran dan pemasukan

Tidak kalah penting, yaitu mencatat pengeluaran dan pemasukan. Seberapa sering sih kita berpikir di akhir bulan, menjelang gajian, kemana saja perginya uang yang diterima sebulan terakhir? Nah, untuk menghindari hal tersebut terjadi, biasakan lah untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan i setiap hari. Triknya, segera catat pengeluaran begitu pengeluaran tersebut terjadi. Hal ini bisa menghindarkan kamu dari sulitnya merekapitulasi pengeluaran kamu selama sehari atau bahkan seminggu kebelakang. 

 

Coba Software Finansial:
SOLUSI Accounting Software

3. Evaluasi kondisi keuangan

Setelah pencatatan, kita lanjut ke tips selanjutnya, yakni mengevaluasi kondisi keuangan. Dari dua tips di atas, seharusnya kamu sudah memiliki rencana keuangan dan laporan keuangan tiap bulannya. Hal ini dapat kamu manfaatkan lebih lanjut. Secara berkala, evaluasi pengeluaran dan pemasukan kamu dari pencatatan yang sudah kamu lakukan. Sesuaikan apakah tiap bulannya kamu masih mematuhi rencana keuangan yang sudah ada. 

4. Punya target keuangan

Mempunyai target akan selalu membantu kamu dalam mengatur keuangan kamu agar menjadi lebih tertata dengan baik. Pasalnya, memiliki target akan memotivasi kamu dengan memberikan rasa puas ketika berhasil mencapainya. Target ini tidak perlu sulit, bahkan seharusnya target keuangan yang kamu buat adalah target yang realistis dan jelas tempo waktu yang kamu butuhkan untuk mencapai target tersebut. Misalkan, sebagai pemula, kamu belum memiliki tabungan dana darurat. Maka untuk beberapa bulan kedepan, kamu dapat menargetkan untuk mengisi dana darurat ini terlebih dahulu, sebelum berpindah ke target-target lainnya yang kamu rasa perlu.

5. Investasi

Jika tips-tips sebelumnya sudah dilaksanakan, tidak ada salahnya Solusis mulai mencoba untuk berinvestasi. Misalkan, setelah tabungan dana darurat tersedia, Solusis dapat menyisihkan sebagian porsi tabungan rutin untuk diletakkan pada instrumen investasi yang lebih tinggi timbal baliknya. Namun ingat, pada prinsipnya, semakin tinggi timbal balik maka akan semakin besar pula resiko yang dimiliki oleh instrumen investasi tersebut. Jadi tetap berhati-hati, ya!

Nah Solusis, demikian beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mengatur keuangan pribadi kamu. Semoga bermanfaat!

Baca Juga:
BUDGETING, SI PENENTU KEBERJALANAN PERUSAHAAN!

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *