Upah Minimum 2021 Tidak Naik, Simak 5 Tips Mengatur Keuangan!

Per tanggal 27 Oktober kemarin, pemerintah memutuskan bahwa tidak ada kenaikan upah minimum pada tahun 2021. Keputusan ini dituangkan dalam Surat Edaran Nomor M/11/HK.04/2020 yang mengatur tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Bukan keputusan yang mudah, menurut Sri Mulyani Indrawati, menteri keuangan kita, namun merupakan keputusan yang perlu diambil untuk menyelamatkan banyak bisnis lokal. Selain itu, pemerintah juga terus akan mengupayakan bantalan sosial untuk meringankan beban masyarakat.

 

Meskipun begitu, tentu keputusan ini cukup meresahkan ya Solusis. Bagaimana tidak, di tengah kondisi yang semakin tidak menentu, gaji utama menjadi salah satu gantungan hidup terbesar. Namun, tentu kita tidak boleh berputus asa. Selain dengan mencari penghasilan tambahan dengan membuat bisnis sampingan (simak tips UMKM menghadapi resesi di sini), tentunya kita bisa mengaplikasikan berbagai tips sederhana dalam mengatur keuangan agar tetap terkontrol.

 

Yang paling utama dan penting, adalah kita terbuka soal keuangan kita sendiri. Terbuka ke siapa? Tentunya yang paling pertama adalah terbuka ke diri sendiri. Sadarilah bagaimana kondisi keuangan kita sekarang, jangan terus beranggapan bahwa kondisi keuangan baik-baik saja jika memang sudah kritis. Ada baiknya kita mempunyai catatan keuangan sehingga kita bisa selalu memantau bagaimana kondisi keuangan terbaru kita. Selain itu,

1. Terbuka soal keuangan

 bagi Solusis yang tinggal bersama orang lain seperti orang tua dan pasangan, kondisi keuangan juga perlu dikomunikasikan secara terbuka. Harapa

nnya, dengan komunikasi yang baik, pihak lain pun akan mudah untuk diajak bekerja sama dalam mengatur keuangan dengan lebih bijak.

2. Patuhi rencana keuangan

Mudahnya, bagi penghasilan utama kamu sebagai berikut: 50% untuk hidup  (makanan sehari-

hari, akomodasi, transportasi), 30% untuk tabungan dan dana darurat, 20% untuk hiburan. Rasio ini cukup aman dan berkelanjutan untuk dilakukan, namun pasti cukup sulit mematuhi rasio yang ditabung. Pastinya, jangan sampai rasio dana untuk hiburan menjadi lebih besar daripada rasio untuk hidup ya!

3. Tetap sisihkan dana darurat

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, sebaiknya 30% dari penghasilan disimpan sebagai tabungan. Hal ini sangat penting Solusis, mengingat situasi yang sedang tidak menentu. Dengan adanya tabungan dan dana darurat, Solusis dapat merasa lebih aman menjalani keseharian. Hal ini akan sangat berdampak pada produktivitas dan kebahagiaan Solusis secara umum. Intinya, tidak ada ruginya deh menabung!

4. Hindari hutang konsumtif

Seperti yang sudah sering kita dengar, “biaya hidup itu murah, biaya pamer yang mahal”. Di tengah maraknya skema pinjaman online, teknologi paylater, benefit kartu kredit yang menggiurkan, jangan sampai Solusis terjebak dalam hutang yang disebabkan oleh perilaku konsumtif, ya! Usahakan mengambil hutang hanya untuk 

memenuhi kebutuhan hidup. Jangan sampai, gengsi yang tinggi hanya jadi lilitan hidup yang tidak berarti.

 

5. Cari penghasilan tambahan

UMP tidak naik bukan berarti kita harus menerima kondisi bahwa penghasilan kita akan stagnan. Solusis bisa memulai berbagai bisnis sederhana sebagai sampingan, misalkan camilan, kue, ataupun makanan lainnya. Atau bisa juga aksesoris, pakaian dan pernak-pernik lain. Start small, start local. Bangun pelanggan dari relasi terdekat Solusis. 

Nah Solusis, sekian 4 tips sederhana untuk mengatur keuangan. Untuk mengatur bisnis dan keuangan Solusis agar semakin baik, Solusis dapat menggunakan software Akuntansi dari SOLUSI. Coba gratis di sini!

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *