5 Tips Ampuh untuk Menghadapi Resesi

Hai Solusis! Kembali lagi dengan artikel menarik tentang dunia keuangan tiap minggunya. Nah seperti yang Solusis tau, pandemi ini sangat berdampak ke banyak aspek kehidupan, dari pendidikan, sosial, bahkan sampai ekonomi. Dampak ekonomi memang tidak dapat diragukan lagi, dari daya beli yang semakin lesu, sampai bisnis yang tersendat karena berbagai kebijakan untuk melindungi kita dari pandemi yang masih terus berjalan ini. Sebelumnya, kita sudah berbicara tentang salah satu dampak ekonomi yang dihasilkan oleh pandemi ini, yakni resesi. Kalau lupa, Solusis bisa baca artikelnya, klik disini ya!

Mengingatkan lagi, jadi resesi adalah fenomena yang terjadi ketika pertumbuhan ekonomi sebuah 

negara mengalami pertumbuhan ekonomi negatif selama beberapa waktu, biasanya 2 kuartal.

 

Biasanya, resesi ditandai oleh beberapa hal:

  1. Produk Domestik Bruto negatif
  2. Menurunnya pendapatan
  3. Meningkatnya tingkat pengangguran
  4. Penurunan penjualan ritel
  5. Produksi manufaktur yang menurun dalam waktu lama

Nah dari tanda-tanda di atas, resesi akan membawa dampak yang cukup besar ke kehidupan kita secara langsung. Salah satu dampak yang paling besar adalah menurunnya daya beli dan macetnya kredit.

Tapi jangan khawatir Solusis, sebagaimana halnya dengan berbagai fenomena, resesi juga akan berlalu. Terlebih, jika faktor eksternal yang memicu terjadinya resesi sudah dapat dikontrol, maka resesi akan dapat dikembalikan. Indonesia sendiri juga sudah pernah mengalami 2 kali resesi, yakni pada tahun 1960 dan 1998.

Sembari menunggu badai reda, terdapat beberapa hal yang bisa Solusis lakukan untuk mencegah karamnya kapal, berikut tipsnya!

1. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat untuk apa, sih? Jelas untuk kondisi darurat ya Solusis. Misalkan, ketika sumber penghasilan berhenti secara tiba-tiba karena PHK, bisnis yang macet, atau hal lainnya. Atau untuk kejadian luar biasa lainnya, seperti kecelakaan atau bencana yang menimpa. Kenapa perlu menyisihkan uang untuk dana darurat? Harapannya, jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi, keuangan Solusis tidak akan serta merta karam, karena ada cadangan dana yang dapat digunakan untuk membantu Solusis tetap bertahan selama beberapa waktu tertentu. Jadi, mulai menyiapkan dana darurat dari sekarang ya!

2. Perketat Pengeluaran

Pastinya, dalam satu bulan, pengeluaran kita tidak semuanya digunakan untuk kebutuhan esensial seperti sandang, pangan, dan papan. Nah, di dalam kondisi yang sedang tidak menentu seperti ini, ada baiknya Solusis mulai memperketat pengeluaran, dengan menyisihkan pengeluaran yang kurang diperlukan, seperti camilan yang berlebihan, baju baru yang belum diperlukan, atau skincare baru yang sudah Solusis incar dari bulan lalu.

 

3. Melindungi Sumber Penghasilan

Ini agak sulit, sih. Mungkin Solusis sedang dihadapi dengan kebimbangan untuk resign dari tempat kerja, atau ingin menambah bisnis baru. Dalam kondisi seperti ini, ada baiknya kita menjaga baik-baik sumber penghasilan yang sudah steady dan stabil sebelum memutuskan untuk mengganti hal tersebut. Pasalnya, dalam kondisi resesi, bursa lapangan kerja juga sedang men

galami kontraksi. Jadi, sebelum membuat keputusan yang mempengaruhi sumber penghasilan Solusis, ada baiknya dipikirkan matang-matang ya! Pastikan ada rencana cadangan dan proyeksi yang baik untuk kedepannya.

4. Selesaikan Utang Segera!

Jika Solusis sedang dalam proses menyelesaikan utang, ada baiknya Solusis memprioritaskan keuangan untuk menyelesaikan masalah utang. Pasalnya, utang y

ang menumpuk dapat menjadi salah satu penyebab semakin parahnya kondisi finansial yang dihadapi Solusis. Caranya bermacam-macam, Solusis bisa mengonsultasikannya dengan pihak bank, dengan mengajukan restrukturisasi kredit. Biasanya, jika track record utang Solusis baik, bank akan bersedia untuk melakukan restrukturisasi kredit menjadi skema yang l

ebih memudahkan Solusis untuk melunaskan utang.

  

Hati-hati dalam membuat keputusan Investasi  

Dalam kondisi seperti ini, ada baiknya Solusis lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Memang, pasti ada godaan untuk menarik semua uang dari bank agar tabungan aman, atau buru-buru menguangkan aset investasi agar terhindar dari loss  berlebihan dan tambahan bagi dana cadangan. Namun, sebelum Solusis melakukan hal-hal tersebut, coba pikirkan ulang terlebih dahulu, apakah perlu? Pasalnya, penarikan uang dalam jumlah besar dari bank adalah salah satu pencetus macetnya kredit bank, dan jika terjadi secara massif malah dapat menjadi pencetus buruknya kondisi ekonomi. Loss yang dialami aset investasi juga biasanya bersifat temporary atau sementara, jadi coba ditahan dulu keputusannya.

 

Nah, 5 hal di atas adalah beberapa tips bagi Solusis untuk menghadapi kondisi ekonomi yang semakin tidak menentu. Silahkan tambahkan di kolom komentar ya!

One Comment

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *